Perempuan itu menikmati suasana
pagi nan syahdu dengan diiringi oleh nada alam melalui gemericik air dan
tarian-tarian ikan di danau kampusnya serta backsound surah Ar rahmah Syaikh
Hani Ar-Rifai yang ia putar di playlist MP3 hapenya. Rani namnya, Rani adalah
seorang mahasisiwi semester 3 di sebuah Universitas swasta di Ibu kota Indoenesia,
Jakarta. Mungkin, bagi sebagian orang ketika mendengar seseorang kulaih atau
hidup di jakarta adalah sesuatu yang ‘wow’. Tetapi, tidak bagi Rani, Rani
meyakini bahwa ketika ia telah ditakdirkan Allah untuk merantau ke Jakarta,
berarti Allah telah menyiapkan berjuta-juta hikmah dan pelajaran hidup yang
akan ia ingat dan bawa terus kemanapun ia berada.
Ketika Rani telah ditakdirkan
Allah untuk menetap hidup di Jakarta selama beberapa tahun, maka ia tidak ingin
menyia-nyiakan kesempatan itu dengan hanya menjadi mahasiswi biasa-biasa saja
di Jakarta. Rani memilki tekad bahwa ia tidak boleh menjadi mahsiswa yang biasa
saja, ia yakin bahwa dia bisa menjadi mahasiswi yang berbeda dengan tetap
berada di koridor syari’at islam. Aktivitas Rani pun begitu banyak, selain
hanya kuliah di kelas, praktikum, tutor dan lain lain, ia juga aktif di lembaga
dakwah kampus nya. Rani juga aktif di kegiatan sosial seperti ia menjadi
relawan di sebuah komunitas yang aktif dengan gerakan sedekah, sebut saja
Sedekah Harian, ia juga bergabung menjadi Dompet Dhu’afa Volunteer, Aliansi
Pemuda Islam Indonesia, dan banyak lagi usaha usaha Rani agar tidak menjadi
manusia yang biasa biasa saja, agar keberadaan dirinya selalu mendatangkan
manfaat untuk orang banyak.
Walaupun Rani terlihat cuek, tapi
bagi teman teman yang mengenal Rani pasti tau jika Rani sebenarnya memang baik.
Tidak heran, jika teman temannya sering menjadikan Rani sebagai ‘buku Diary’
nya dan terkadang ia juga bisa memberikan solusi yang tepat.
suatu ketika setelah selesai
menghadiri agenda rapat di selasar masjid, temannya dia yang sesama aktivis
juga curhat dengan Rani.. sebut saja namanya Rina.
“ Ran.. kadang aku penat dengan
kegiatan kegiatanku, kadang aku juga penat dengan dinamika kehidupanku, dan
bahkan kadang aku berharap Allah melebihkan waktu ku dalam seminggu menjadi lebih
dari 7 hari, misalkan 10 hari.. Hahaha.. “ Cerita Rani panjang lebar yang
diakhir dengan tawa bercampur haru.
Rani melihat raut wajah
kegundahan pada sosok Rina, ia tau walaupun Rina mengakhir percakapan tadi
dengan tawa tetapi dia tetaplah manusia yang mungkin sedang galau.. Rani pun
pernah merasakan hal yang sama,karena pada hakikatnya ‘Al imaanu yaziidu wa
yanqusu, teruslah berusaha agar kita bisa menjaga kestabilan iman kita’
Mereka pun sama sama terdiam
sambil menikmati tanda-tanda
kekekuasaanNya melalui semilir angin yang berhembus dan mengalir masuk ke dalam
tubuh berupa oksigen bersama darah yang terus mengikuti aturaNya sesuai
siklusnya.
Sesaat kemudian, Rani pun memulai
pembicaraan.
“Aku pun juga pernah ngerasain
gitu Rin, tapi terus aku pikir-pikir nih, ngeh nggak kalau misalnya Allah
memberi seminggu itu menjadi 8 atau 10 hari pun kegiatan kita tetap gitu gitu
aja dan kagak ada habisnya. Selalu ada aktivitas baru yang menunggu untuk
diselesaikan. Selama kita masih hidup, pekerjaan itu selalu menanti. Harusnya kita
kudu seneng dong, gak pernah sepi hidup kita, selalu berwarna., malah itu
peluang besar loh untuk ngeraih tiket ke surga, niatkan semua yang kita lakukan
untuk meraih Ridha Allah, insya Allah bakal jadi nilai ibadah Rin.. “ jawab
Rani
Tatapan Rina bak anak panah yang
melesat jauh tanpa arah, mungkin itu caranya yang sedang mencerna perkataan
Rani. Rina nampak masih menyimpan banyak pertanyaan..
“ tapi Ran,, kadang lagi nih ya,
aku masih suka bingung ngegunain waktu itu biar full productive gitu.. “ Ucap
Rina
Banyak orang dari remaja bahkan
sudah beranjak dewasa masih saja dibingungkan dengan kesibukan mereka masing
masing, kesibukan yang tak kenal henti. Padahal, tubuh juga butuh istirahat, isn’t
right ? bahkan ada yang sampai sakit, ada juga yang uring-uringan, kerjaannya bĂȘte
terus, ada juga yang hibernasi full time, astaghfirullah.. bukankah kita
sendiri yang menyanggupi semua kerjaan itu ? kalau tidak sanggup, jujur saja
lah,, tapi jangan juga selalu menolak jika diberi amanah, berusahalah dulu,
kalau sudah mentok ya #Jujur saja.
“ Gini Rin,, udah pernah denger
tentang “prioritas” kan ? udah pernah kenalan lebih jauh belum tentang skala
prioritas maupun fiqh prioritas. Kita harus memilah milih urutan urutan
kepentingan aktivitas kita, pan kita udah berhasil nih memilah milih mana temen
yang baik dan nggak, maka gunakan juga sikap pilah pilih itu dalam menentukan
tingkat kepetingan aktivitas kita, coba kita pikir secara perlahan dan pasti,
apakah semua yang kita lakukan itu penting, mendatangkan manfaatkah untuk kita dan
apakah itu untuk urusan ummat juga?? Mungkin sebenarnya ada hal yang nggak
penting penting bingit yang bisa kita tinggalkan. Ibaratnya nih ya lakukan dulu
yang wajib-sunnah-mubah dan buang jauh jauh yang haram. ” jawab Rani
“kalau gak salah kan, Rasulullah
SAW bersabda : Bagian dari kebaikan seorang muslim adalah meninggalkan apa yan
tidak bermanfaat bagi dirinya. (HR.Tirmidzi). terus ada juga lagi nih Rin
ucapan Raul yang ngingetin kita bahwa urusan kita itu juga harus bermanfaat
untuk orang banyak. “Barangsiapa dari umatku yang ketika bangun pagi tidak
memikirkan nasib umat, maka dia bukan umatku (umat nabi Muhammad SAW ). HR.
Ahmad” Lanjut Rani
Sepertinya Rina sudah mulai
hanyut dengan perbincangan menarik dan ia ingin mengenal lebih dalam tentang
skala prioritas ini. Walaupun terkadang bagi kebanyakan orang, tidak terlalu
penting dengan skala prioritas. Tetapi, jika kita telah mneyadarinya, ini
sangat penting.
“ iya Rin.. begini nih, coba
urutkan aktivitas kita dari yang SP (Sangat Penting), P (penting), AP (Agak
Penting, KP (kurang Penting), TP (tidak penting). Berikan nomor urutnya, tentu
dong SP yang menjadi urutan pertama.” Jelas Rani
“terkadang manusia apalagi
mahasiswa kaya kita suka khilaf ya sama sifat kemaruk, nah jangan kemaruk sama
kegiatan yang susah banget diajak kompromi dengan kegiatan penting lainnya. Setiap
sikap kita memiliki konsekuensinya, apalagi kegiatan yang memiliki konsukuensi
tanggung jawab pada orang lain, kalau emang kamu khawatir ketetran, bukankah
lebih baik kita tolak dengan cara sehalus mungkin, ingat loh Rin, tanggung
jawab ntu amanah yang akan diminta pertanggungjawabnnya di depan Allah, tapi
juga jangan dijadiin alibi buat nolak amanah yang sebenarnya kamu juga mampu
melakukannya ya.. kamu lebih tau kemampuan kamu dan tentunya Allah. Hehe..”
Lanjut Rani lagi
Semilir angin sore menyentuh
kerudung mereka dengan lembut hingga membuat kerudung mereka bak bendera yang
sedang berkibar.. maa syaa Allah..
“Hhmt.. kamu bener bingit Ran. Lop
you dah. Hihi.. aku juga pernah denger perkataan orang, katanya orang orang
yang berhasil itu bukannya orang yang punya wajtu lebih banyak dari orang lain,
karena kan pada hakikatnya semua orang diberi jatah waktu yang sama oleh Allah
: 12 bulan dalam setahun, 7 hari dalam seminggu, 24 jam dalam sehari, orang
sukses adalah orang yang bisa membuat setiap wkatu adalah kesempatan dan momen
yang berharga.. pasti Allah lebih mengetahui dari apa yang hambaNya ketahui.. “
jelas Rina
“Lop you too karena Allah Rani
suyungg.. ohiya,, terkadang kita juga butuh rihlah loh. Ikut aku rihlah yuk
weekend nanti, insya Allah..” Ajak Rani
“kemana Ran ??” Tanya Rina
“Rihlah Rohani.. hehe.. ke kajian
kitab tafsir rutin di rawabambu.. but, setelah itu kita cuss ke puncak, bogor,
nginep di rumah keluargaku,, gimana ? do you want to joint with me ? hihi..
ayoklah ikut aja.. “ Jawab Rani
“ Ikuttt Ran.. mau ke
puncaaaaakkk.. lebih lebih mau lagi sama ilmu di rawabambunya” Ucap Rina dengan
sangat antusias
“Okee.. nanti insya Allah aku
kabarin lagi yak.” Ujar Rani
“siaaapp Rani suyungg.. udah sore
nih, aku balik ke kos duluan yes ?? “ Rina Pamit
“yipii Rinaa.. aku juga mau setor
hafalan ke Ukht Yana.. “ Ucap Rani
“oh iya.. aku juga belum, bareng
dums.. kapan mau ke Ukht Yana ? Tanya Rina
“insya Allah ba’da maghrib di
tempat biasa yaa.. “ Jawab Rani
“sipooo aku ikut.. assalamu’alaikum
Rani.. “ Pamit Rina
“wa’alaikumsalam Rina” jawab Rani
Aku bertemu denganmu karena
Allah, maka semoga perpisahan singkat ini pun juga karena Allah.
Dan beryuskurlah atas setiap
detik yang diberikan oleh Allah kepadamu.. manfaatkan setiap detiknya sebagai
momentum kebaikan dalam hidupmu.
" Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. sesungguhnya allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap tiap sesuatu" QS At Thalaq : 2-3
" Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. sesungguhnya allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap tiap sesuatu" QS At Thalaq : 2-3