HTml

SELAMAT DATANG di ZONA KEHIDUPAN untuk KITA dari ALLAH :)

Minggu, 17 Agustus 2014

Satu Tahun Cukup 12 Bulan, Satu Minggu pun juga Cukup 7 Hari.


Perempuan itu menikmati suasana pagi nan syahdu dengan diiringi oleh nada alam melalui gemericik air dan tarian-tarian ikan di danau kampusnya serta backsound surah Ar rahmah Syaikh Hani Ar-Rifai yang ia putar di playlist MP3 hapenya. Rani namnya, Rani adalah seorang mahasisiwi semester 3 di sebuah Universitas swasta di Ibu kota Indoenesia, Jakarta. Mungkin, bagi sebagian orang ketika mendengar seseorang kulaih atau hidup di jakarta adalah sesuatu yang ‘wow’. Tetapi, tidak bagi Rani, Rani meyakini bahwa ketika ia telah ditakdirkan Allah untuk merantau ke Jakarta, berarti Allah telah menyiapkan berjuta-juta hikmah dan pelajaran hidup yang akan ia ingat dan bawa terus kemanapun ia berada.

Ketika Rani telah ditakdirkan Allah untuk menetap hidup di Jakarta selama beberapa tahun, maka ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu dengan hanya menjadi mahasiswi biasa-biasa saja di Jakarta. Rani memilki tekad bahwa ia tidak boleh menjadi mahsiswa yang biasa saja, ia yakin bahwa dia bisa menjadi mahasiswi yang berbeda dengan tetap berada di koridor syari’at islam. Aktivitas Rani pun begitu banyak, selain hanya kuliah di kelas, praktikum, tutor dan lain lain, ia juga aktif di lembaga dakwah kampus nya. Rani juga aktif di kegiatan sosial seperti ia menjadi relawan di sebuah komunitas yang aktif dengan gerakan sedekah, sebut saja Sedekah Harian, ia juga bergabung menjadi Dompet Dhu’afa Volunteer, Aliansi Pemuda Islam Indonesia, dan banyak lagi usaha usaha Rani agar tidak menjadi manusia yang biasa biasa saja, agar keberadaan dirinya selalu mendatangkan manfaat untuk orang banyak.

Walaupun Rani terlihat cuek, tapi bagi teman teman yang mengenal Rani pasti tau jika Rani sebenarnya memang baik. Tidak heran, jika teman temannya sering menjadikan Rani sebagai ‘buku Diary’ nya dan terkadang ia juga bisa memberikan solusi yang tepat.
suatu ketika setelah selesai menghadiri agenda rapat di selasar masjid, temannya dia yang sesama aktivis juga curhat dengan Rani.. sebut saja namanya Rina.
“ Ran.. kadang aku penat dengan kegiatan kegiatanku, kadang aku juga penat dengan dinamika kehidupanku, dan bahkan kadang aku berharap Allah melebihkan waktu ku dalam seminggu menjadi lebih dari 7 hari, misalkan 10 hari.. Hahaha.. “ Cerita Rani panjang lebar yang diakhir dengan tawa bercampur haru.

Rani melihat raut wajah kegundahan pada sosok Rina, ia tau walaupun Rina mengakhir percakapan tadi dengan tawa tetapi dia tetaplah manusia yang mungkin sedang galau.. Rani pun pernah merasakan hal yang sama,karena pada hakikatnya ‘Al imaanu yaziidu wa yanqusu, teruslah berusaha agar kita bisa menjaga kestabilan iman kita’
Mereka pun sama sama terdiam sambil menikmati  tanda-tanda kekekuasaanNya melalui semilir angin yang berhembus dan mengalir masuk ke dalam tubuh berupa oksigen bersama darah yang terus mengikuti aturaNya sesuai siklusnya.

Sesaat kemudian, Rani pun memulai pembicaraan.

“Aku pun juga pernah ngerasain gitu Rin, tapi terus aku pikir-pikir nih, ngeh nggak kalau misalnya Allah memberi seminggu itu menjadi 8 atau 10 hari pun kegiatan kita tetap gitu gitu aja dan kagak ada habisnya. Selalu ada aktivitas baru yang menunggu untuk diselesaikan. Selama kita masih hidup, pekerjaan itu selalu menanti. Harusnya kita kudu seneng dong, gak pernah sepi hidup kita, selalu berwarna., malah itu peluang besar loh untuk ngeraih tiket ke surga, niatkan semua yang kita lakukan untuk meraih Ridha Allah, insya Allah bakal jadi nilai ibadah Rin.. “ jawab Rani
Tatapan Rina bak anak panah yang melesat jauh tanpa arah, mungkin itu caranya yang sedang mencerna perkataan Rani. Rina nampak masih menyimpan banyak pertanyaan..

“ tapi Ran,, kadang lagi nih ya, aku masih suka bingung ngegunain waktu itu biar full productive gitu.. “ Ucap Rina

Banyak orang dari remaja bahkan sudah beranjak dewasa masih saja dibingungkan dengan kesibukan mereka masing masing, kesibukan yang tak kenal henti. Padahal, tubuh juga butuh istirahat, isn’t right ? bahkan ada yang sampai sakit, ada juga yang uring-uringan, kerjaannya bĂȘte terus, ada juga yang hibernasi full time, astaghfirullah.. bukankah kita sendiri yang menyanggupi semua kerjaan itu ? kalau tidak sanggup, jujur saja lah,, tapi jangan juga selalu menolak jika diberi amanah, berusahalah dulu, kalau sudah mentok ya #Jujur saja.

“ Gini Rin,, udah pernah denger tentang “prioritas” kan ? udah pernah kenalan lebih jauh belum tentang skala prioritas maupun fiqh prioritas. Kita harus memilah milih urutan urutan kepentingan aktivitas kita, pan kita udah berhasil nih memilah milih mana temen yang baik dan nggak, maka gunakan juga sikap pilah pilih itu dalam menentukan tingkat kepetingan aktivitas kita, coba kita pikir secara perlahan dan pasti, apakah semua yang kita lakukan itu penting, mendatangkan manfaatkah untuk kita dan apakah itu untuk urusan ummat juga?? Mungkin sebenarnya ada hal yang nggak penting penting bingit yang bisa kita tinggalkan. Ibaratnya nih ya lakukan dulu yang wajib-sunnah-mubah dan buang jauh jauh yang haram. ” jawab Rani

“kalau gak salah kan, Rasulullah SAW bersabda : Bagian dari kebaikan seorang muslim adalah meninggalkan apa yan tidak bermanfaat bagi dirinya. (HR.Tirmidzi). terus ada juga lagi nih Rin ucapan Raul yang ngingetin kita bahwa urusan kita itu juga harus bermanfaat untuk orang banyak. “Barangsiapa dari umatku yang ketika bangun pagi tidak memikirkan nasib umat, maka dia bukan umatku (umat nabi Muhammad SAW ). HR. Ahmad” Lanjut Rani

Sepertinya Rina sudah mulai hanyut dengan perbincangan menarik dan ia ingin mengenal lebih dalam tentang skala prioritas ini. Walaupun terkadang bagi kebanyakan orang, tidak terlalu penting dengan skala prioritas. Tetapi, jika kita telah mneyadarinya, ini sangat penting.

 “Gimana nerapinnya Ran.. aye masih bingung nih.. maap yee.. mungkin semilir anginnya terlalu mengalihkan duniaku. Ahaha.. “ canda Rina
“ iya Rin.. begini nih, coba urutkan aktivitas kita dari yang SP (Sangat Penting), P (penting), AP (Agak Penting, KP (kurang Penting), TP (tidak penting). Berikan nomor urutnya, tentu dong SP yang menjadi urutan pertama.” Jelas Rani

“terkadang manusia apalagi mahasiswa kaya kita suka khilaf ya sama sifat kemaruk, nah jangan kemaruk sama kegiatan yang susah banget diajak kompromi dengan kegiatan penting lainnya. Setiap sikap kita memiliki konsekuensinya, apalagi kegiatan yang memiliki konsukuensi tanggung jawab pada orang lain, kalau emang kamu khawatir ketetran, bukankah lebih baik kita tolak dengan cara sehalus mungkin, ingat loh Rin, tanggung jawab ntu amanah yang akan diminta pertanggungjawabnnya di depan Allah, tapi juga jangan dijadiin alibi buat nolak amanah yang sebenarnya kamu juga mampu melakukannya ya.. kamu lebih tau kemampuan kamu dan tentunya Allah. Hehe..” Lanjut Rani lagi

Semilir angin sore menyentuh kerudung mereka dengan lembut hingga membuat kerudung mereka bak bendera yang sedang berkibar.. maa syaa Allah..

“Hhmt.. kamu bener bingit Ran. Lop you dah. Hihi.. aku juga pernah denger perkataan orang, katanya orang orang yang berhasil itu bukannya orang yang punya wajtu lebih banyak dari orang lain, karena kan pada hakikatnya semua orang diberi jatah waktu yang sama oleh Allah : 12 bulan dalam setahun, 7 hari dalam seminggu, 24 jam dalam sehari, orang sukses adalah orang yang bisa membuat setiap wkatu adalah kesempatan dan momen yang berharga.. pasti Allah lebih mengetahui dari apa yang hambaNya ketahui.. “ jelas Rina

“Lop you too karena Allah Rani suyungg.. ohiya,, terkadang kita juga butuh rihlah loh. Ikut aku rihlah yuk weekend nanti, insya Allah..” Ajak Rani

“kemana Ran ??” Tanya Rina

“Rihlah Rohani.. hehe.. ke kajian kitab tafsir rutin di rawabambu.. but, setelah itu kita cuss ke puncak, bogor, nginep di rumah keluargaku,, gimana ? do you want to joint with me ? hihi.. ayoklah ikut aja.. “ Jawab Rani

“ Ikuttt Ran.. mau ke puncaaaaakkk.. lebih lebih mau lagi sama ilmu di rawabambunya” Ucap Rina dengan sangat antusias

“Okee.. nanti insya Allah aku kabarin lagi yak.” Ujar Rani

“siaaapp Rani suyungg.. udah sore nih, aku balik ke kos duluan yes ?? “ Rina Pamit

“yipii Rinaa.. aku juga mau setor hafalan ke Ukht Yana.. “ Ucap Rani

“oh iya.. aku juga belum, bareng dums.. kapan mau ke Ukht Yana ? Tanya Rina

“insya Allah ba’da maghrib di tempat biasa yaa.. “ Jawab Rani

“sipooo aku ikut.. assalamu’alaikum Rani.. “  Pamit Rina

“wa’alaikumsalam Rina” jawab Rani

Aku bertemu denganmu karena Allah, maka semoga perpisahan singkat ini pun juga karena  Allah.
Dan beryuskurlah atas setiap detik yang diberikan oleh Allah kepadamu.. manfaatkan setiap detiknya sebagai momentum kebaikan dalam hidupmu.
" Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. sesungguhnya allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap tiap sesuatu" QS At Thalaq : 2-3