HTml

SELAMAT DATANG di ZONA KEHIDUPAN untuk KITA dari ALLAH :)

Sabtu, 20 Desember 2014

Ketika Sebuah Pertemuan Menjad Ujian Keimanan dan ketakwaan

tak ada satu pertemuan pun di dunia ini yang tidak tertulis rapi dalam skenario besar Sang Pencipta. bahkan hanya bertemu dengan seonggok buku yang kita cari dan idam-idamkan.. 

tentu, Annisa masih ingat dengan hari itu. satu hari ketika pertama kali mereka bertemu dan mengenal. sebuah pertemuan yang tak diduga dan membuat annisa bertanya-tanya apa maksud di balik pertemuan ini ? pertemuan yang terus berlanjut kah atau hanya pertemuan biasa seperti orang tersesat di jalan yang sedang menanyakan kemana selanjutnya ia melangkah pergi  ?

 Ka Ziyad dan Annisa sama sama menyandang gelar alumni dari sebuah Islamic Boarding School di  kota yang terkenal dengan makanan khas nya yaitu Tahu Gejrot. mungkin, dulu mereka berada di tempat dan waktu yang sama, hanya saja dulu mereka tidak saling kenal. hingga pada suatu episode kehidupan, takdir Allah menuntun mereka untuk melanjutkan mimpi mereka yang sama (lagi) yaitu be a doctor di sebuah Universitaas Negeri di kota Metropolitan. mereka memang satu kampus tetapi mereka lagi lagi tidak saling kenal serta beda angkatan. padahal, ka Ziyad termasuk orang yang cukup dipandang di kampusnya sebagai "aktivis" yg memiliki jam terbang tinggi serta memikik koleksi prestasi akademik yang cukup banyak. tak disangka,  mereka dipertemukan dalaam atap organisasi yang sama, organisasi extra kampus. organisasi yang menaungi mereka adalah bukan sembarang organisasi yaitu organisasi tentang Kepemudaan Islam, yang di dalamnya dihuni oleh pemuda-pemudi islam yang memiliki semangat juang tinggi dengan memulai langkah kecil untuk mengambil peran ketika islam kembali berjaya. 

entah bagaimana alur episode kehidupan ini mengalir deras begitu saja bak aliran air terjun yang menjadi sungai-sungai kecil dari mata air pegunungan.. 
ya, annisa masih sangat ingat kronologi pertemuan yang ia katakan menjadi sebuah "kesalahan" itu..
saat itu, Annisa mencari buku referensi dari dosennya untuk kuliah Blok Sistem Syaraf. qadarullah, 2 minggu berturut-turut perpustakaan kampus nya Annisa yg notabane perpustakaan super lengkap sedang ada perapihan buku-buku beserta data-datanya. kelimpungan lah Annisa dan kawan-kawannya mencari buku tersebut. mereka sibuk nanya sana sini dengan senior. senior-senior mereka memiliki beragam jawaban, ada yang menjawab buku nya masih dipakai lah buat literatur skripsi juga, ada yang bilang buku nya sudah dipulangkan ke rumah lah, karena mereka biasa bolak-balik kos-rumah. qadarullah (lagi), beda hal nya dengan Annisa, karena Annisa memiliki jaringan yang luas, kemudian ia juga menanyakan dengan teman-teman organisasi tersebut. nisa pikir barangkali Allah memberikan jalannya untuk menemukan buku tersebut di sini. ternyata benar, temannya Annisa, sebut saja ia Bintang yang juga merupakan sepupu ka Ziyad memberitahunya kalau ka Ziyad masih menyimpan buku nya.

singkat cerita, Annisa ingin meminjam buku milik ka Ziyad itu ditemani dengan Bintang. manusia punya rencana, tapi Allah lah sebaik-baik pemberi keputusan. entah kenapa sebelum hari dimana nisa meminjam buku ka ziyad melalui perantara Bintang, ia merasa bosan dan menggerakkan langkahnya dan hatinya ke Gramedia. Qodarullah, di waktu yang sama, ternyata Ka Ziyad juga menggerakkan langkah dan hatinya untuk mengikuti sebuah acara di Universitas lain. entah ini ada campur tangan setan atau murni ini hanya sebuah rasa yg merupakan ujian keimanan dan ketakwaan. 

sampai pada satu titik, mereka bertemu di Halte TransJ pertama sebelum bus itu membawa mereka ke pemberhentian terakhir. Annia lebih dulu sampai di halte tersebut, sembari menunggu bus datang, nisa melihat di sekeliling dan tak sengaja mata merea bertemu saat Ka Ziyad juga baru sampai saat Ka Ziyad meletakkan JakCard pada sebuah mesin agar palang penutup itu terbuka untuk masuk ke tempat tunggu bus itu. mau tak mau, mereka saling bertegur sapa. kemudian hening beberapa saat. entah kenapa ada rasa aneh yg begitu saja bersemayama dan mencoba menuaikan benih benih rasa yg tak pasti di dalam hati annisa, segera saja annisa beristighfar.. asaghfirullah..

kedua hamba Allah itu masih saja berbicara dalam hati masing masing, sampai pada suatu titik hati mereka lelah untuk berbicara sendiri, mungkin hati Ka Ziyad lah yang paling lelah hingga dia berucap
" Dek Nisa, kata Bintang, nisa mau pinjam buku buat referensi kuliah Blok Sistem Syaraf ya ?"
sontak nisa kaget dan sgera tersadar dari pembicaraan hati nya yang juga lelah.. kemudian ia jawab dengan singkat "iya, Ka".
percakapan pun dilanjutkan oleh ka ziyad " kebetulan dan Alhamdulilla buku nya ada dalam tas saya sekarang, saya berikan sekarang saja ya"
lagi lagi jawaban nisa singkat padat dan jelas yang padahal tangannya bergetar untuk menerima buku itu " iya, ka"

"..."
".........." HENING
terlihat dari kejauhan bus yg akan mengantarkan kami ke pemberhentian selanjutnya akan segera merapat ke halte.
pintu bus pun dibuka dan anak-anak manusia yang sembari tadi menunggu kedatangannya segera berhambur untuk mencari tempat duduk. setan pun mulai bermain, qadarullah, nisa dan ka ziyad tidak kebagian tempat duduk dan mereka berdiri dengan jarak yang tidak terlalu jauh.. astaghfirullah..
ya, setan mulai memainkan perannya ketika rasa itu merasuk ke hati..nisa iseng menanyakan kenapa ka ziyad tidak mengajak teman yg lain..
" Ka, yg lain gak diajak ? " tanya Nisa
"nggak, dek. yg lain lagi pada sibuk" jawab Ka ziyad singkat.
"ohh.." entah itu sebuah jawaban atau hanya sebuah umpan balik dalam berkomunikasi
"..."
"..." HENING

" kalau dek nisa sendiri kenapa ga ngajak yg lain ? " ka Ziyad kembali memulai percakapan dan tanya balik
" lagi pengen sendiri aja " Nisa menjawa seadanya
" Dek, boleh nanya ? kok bisa lanjut ke Jakarta sih ? kan tahu kalau Jakarta itu agak sedikit keras?"
" Allah yang menuntun ke sini, ka. dan aku mulai merasakan hikmah di balik takdir itu semua. tergantung kita nya seperti apa mau di kota manapun kita berada" jawab Nisa
"lhoh ka ziyad juga kenapa ? " Nisa menanyakan hal yang sama kepada ka ziyad
" ada alasan yang sulit saya sampaikan, nisa" ka ziyad menjawab yang dibumbui rasa penasaran.
suasana hening kembali tercipta antaraa dua insan ini..

"Halte Tegalan ! halte Tegalan, yang ingin turun harap ke pintu tengah" teriak penjaga pintu bus yang memecah keheningan ini serta menandakan aku sudah sampai di halte yang terletak tepat di depan gramedia.
aku segera bergegas melangkahkan kaki ke luar bus dengan hati hati dan tak lupa mengucap salam ke ka ziyad yang masih harus melanjutkan tujuannya..

menit berganti menit, jam berganti jam pula. Nisa sudah mengantongi 2 buah buku dan segera ia pergi ke kasir untuk membayarnya. kemudian, ia bergegeas kembali melewati jembatan penyebrangan unuk ke halte tegalan menunggu bus yang akan mengantarkan dia kembali.

singkat cerita, qadarullah.. Nisa salah naik bus dan membawa dia berputar-putar dari jakarta Pusat ke Jakarta Utara. -__- hal itu membuat Nisa sempat khawatir karena ia tak tau dimana ia berada. bgaimanapun kelanjutan ceritanya, alhamdulillah dia kembali ke kosan dengan selamat walau tdak sesuai dengan perkiraan dia.

----------------------------------------------
apa hikmah yang dapat kita ambil dari cerita itu ? kejadian annisa tersesat itu seperti sebuah teguran dari Allah atau sentilan atas kesalahannya akibat berbicara tidak perlu dgn Ka ziyad, yang bisa jadi jika orang lain melihat mereka berdua berbicara antara ikhwan-akhwat menimbulkan fitnah.. seyogyanya, bagaimanapun kondisinya, seorang wanita harus bisa cerdas dalam menjaga iffah dan muru'ahnya..
bersyukurlah ketika kita masih ditegur langsuh oleh Allah atas kesalahan kita yg tidak kita sadari, itu berarrti allah menyuruh kita untuk meminta ampun atas kesalahan kita itu, walaupun bagi kita itu hanyalah kesalahan kecil. siapa yang tau jika Allah membiarkan kesalahan itu sehingga menimbulkan perasaan lebih dan menerka-nerka dibalik pertemuan yg terkesan 'kebetulan' itu..dan jangan pernah menggantungkan harapan lebih kepada manusia, sebaik-baik tempat berharap hanya pada Allah, karena pada kenyataanya berharap kepada manusia lebih sering menuai kekecewaan jika harapanmu itu salah.

Ada yang lebih kuasa atas perasaan kita. perasaan-perasaan ini lebih sering datang sebagai ujian, sebuah ujian keimanan dan ketakwaan.. 

Sekarang, mungkin Annisa tersadar bahwa pertemuan itu bukanlah pertemuan luar biasa, itu hanyalah pertemuan biasa. Annisa bersyukur disadarkan oleh Allah walaupun dengan cara yg membuat ia khawatir sendiri dan ia semakin bersyukur ketika mengetahui melalui Bintang, ternyata ka Ziyad yang ia pikir seorang lelaki sholeh tanpa cela telah memiliki seorang "pacar" -__-  dibalik satu kesulitan, ada dua hikmah yang tersembunyi : (1) Allah ingin kembali meluruskan niat Annisa dan menjaga kesucian hatinya (2) membuat kita berpikir bahwa Islam itu harus totalitas, ketika kamu mengaku beriman, ikuti segala perintahnya, termasuk jauhi perilaku anak muda zaman sekarang  -> PACARAN sebeleum nikah yg notabane nya di dalamnya terdapat unsur-unsur yg melanggar syari'at. silahkan renungkan. :)

----------------------
tulisan ini ditulis untuk kamu, kita dan saya.


3 komentar :

  1. Kisah nyata sesorang yang kamu tulis atau copast dari tetangga min?

    BalasHapus
  2. kisah nyata, Sal. :) beberapa hari yang lalu kejadiannya. nama dan tempat kuliahnya fiktif tapi alur ceritanya nyata :D semoga bisa jadi pelajaran kita ya :)

    BalasHapus