HTml

SELAMAT DATANG di ZONA KEHIDUPAN untuk KITA dari ALLAH :)

Sabtu, 18 Februari 2017

Serangan Ganas yang Bertubi-tubi

Iqra' ! Bacalah.
Ya, ketika mencoba 'membaca' lebih dalam mengenai apa yang terjadi dengan umat muslim saat ini terkhusus di Indonesia, nyatanya kita sedang mendapat serangan ganas bertubi tubi dari berbagai pihak. Serangan ganas yang berupaya penyesatan dan peraguan terhadap islam.

Greget. Sedih. Miris. Ironi. Ah, ntahlah. Muncul begitu banyak pertanyaan. Tapi pertanyaan mendasar adalah KENAPA ? Ya, kenapa sudah diserang sana sini, masih ada yang enggan merapatkan bariasan, masih merasa inferior, dll. Susunan kalimat sederhan tapi makna yang kompleks : salah paham. Ya, berarti ada yang salah dengan pemahaman. Pemahaman didapat dari proses berpikir, ada kesesatan proses berpikir. Proses berpikir didapat dari informasi yang ada. Berarti ada yang salah memberikan informasi atau belum menerima informasi sama sekali.

Kemudian, Menurut hemat penulis yg fakir ilmu ini mencoba menuliskan beberapa faktor, di antaranya.

1. Lowongnya pergerakan islam dalam pucuk pimpinan umat untuk beberapa waktu. Dalam konteks ini, saya bukan mau membahas sistem demokrasi ya. Lebih sederhana saja, pucuk pimpinan yang dimaksud bisa saja berkaca dari lingkungan sekitar. Misal, LSM yg pimpinannya bukan umat islam atau muslim yg tidak mengerti nilai agama, maka lihatlah lambat laun LSM itu rapuh.
Lebih sederhana lagi, ketika suatu organisasi inti kampus diisi oleh orang oleh orang yang tidak adil dan jauh dari agama, maka tunggulah kehancuran. Lihatlah, mudah sekali organisasi dengan paham pemikiean kiri untuk menjalin kerjasama dengannya untuk menanamkan doktrinnya kepada mahasiswa.

Hal ini menimbulkan nafsu jahat lawan untuk menyerang umat. Lawan islam menyerang dengan desas-desus bohong yang menyuburkan rasa dengki. Nah, ini yang dimaksud informasi yang salah tetapi menjadi dasar proses berpikir. Hoax. Era hoax.
Tetapi, sebenarnya bukan suatu ketakutan yang menggila dengan adanya hoax ini jika 'counter' nya dipegang teguh dengan sebaik baiknya. Counter terbaik : Al Qur'an dan Hadits.

2. Tercemarnya mental spritual umat dengan polusi materi ( benda duniawi) yang ganas karena pengaruh peradaban Barat yang agresif.
Poin ini masih berhubungan dengan poin 1. Ketika pucuk pimpinan tidak paham dengan nilai nilai agama islam yanh agung, maka dia akan membuka seluas-luasnya liberalisme dalam roda organisasi. Alibinya perdagangan bebas akan meningkatkan perekonomian, tapi nyatanya ? Sepertinya jauh panggang daripada api. Bukankah perdagangan bebas malah menimbulkan sikap konsumtif yang lambat laun akan memeras kantong sendiri dan kebahagiaan yang sangat semu ?

3. Menyusupnya faham kiri ke dalam masyarakat islam dengan berbagai bentuk, pendapat dan caci maki terhadap semua pemikiran keagamaan secara umum. See ! Komunis, Syi'ah, kaum liberal sudah terang benderang menunjukkan eksistensinya. Ironinya, banyak dari umat islam yang tidak paham bahayanya mereka. Wait, dont blame them. Jangan salahkan mereka juga yg tidak paham, tugas yg paham untuk memberi tahu dan meluruskan. Yang salah itu jika sudah tahu tapi tetap cuek.

4. Ketidaktahuan  kaum muslimin sendiri dengan hakikat agamanya,  lengkap dengan keistimewaan islam dan keunggulan cakrawala syari'atnya. Akibatnya, mereka menjadi makanan empuk dan lunak bagi berbagai arus pemikiran dan ajaran materialis yang sedang melakukan invasi ke seluruh penjuru dunia.

Sebagai konsekuensi logis dari berbagai peristiwa itu lahirlah suatu generasi islam yang tidak pernah melihat islam kecuali dari sisi yang gelap yang hal ini membuat semakin jauh dan kehilangan pegangan. Akhirnya pikiran, akhlak islam dan keunggulannya terasing di suatu lembah. Sementara kaum muslimin ( yang mengaku islam) berada di lembah lainnya. Satu dengan lainnya tidak ada ikatam dan hubungan.

Kalau sekiranya kaum muslimin itu memahami bahwa agama islam itu : pekik kebabasan anti perbudakan, pekik persamaan anti perbedaan kelas dan pekik keadilan sosial anti borjuisme dan kapitalisme, kalai saja kaum muslimin menyadari bahwa agama islam mempunyai keistimewaan dan prinsip prinsip unggulnya, tentulah faham sosialis dan kroni kroninya tidak akan mendapat pintu masuk ke negara ini. Tentulah masyarakat islam tidak akan menjadi tempat terbuka yang sembarang orang dapat menjajakan ajaran import, pemikiran dan semboyan imitasi dan palsu.

Langkah konkrit ? Kalimat sederhana tapi kompleks : back to islam, Hold our Qur'an & Hadits and practice it.
Baca lagi sejarah, sirah nabawi, perluas cakrawala pemikiran untuk menyiapkan generasi terbaik.

"Mereka hendak memedamkan cahaya Allah dengan mulut mulut mereka, dan Allah akan menyempurnakan cahaya-Nya itu, meskipun orang orang kafir itu tidak senang (benci)" -QS. As -Shaf : 8

Tidak ada komentar :

Posting Komentar